SEJARAH FILSAFAT KUNO
1. Filsafat Yunani
Para sarjana filsafat mengatakan bahwa mempelajari filsafat Yunaniberarti menyaksikan kelahiran filsafat. Karena itu tidak ada pengantarfilsafat yang lebih ideal dari pada study perkembangan pemikiran filsafatdi negeri Yunani. Alfred Whitehead mengatakan tentang Plato:"All Western phylosophy is but a series of footnotes to Plato". PadaPlato dan filsafat Yunani umumnya dijumpai problem filsafat yang masihdipersoalkan sampai hari ini. Tema-tema filsafat Yunani seperti ada,menjadi, substansi, ruang, waktu, kebenaran, jiwa, pengenalan, Allah dandunia merupakan tema-tema bagi filsafat seluruhnya. 2. Filsuf- Filsuf Pertama
Ada tiga filsuf dari kota Miletos yaitu Thales, Anaximandros danAnaximenes. Ketiganya secara khusus menaruh perhatian pada alam dankejadian-kejadian alamiah, terutama tertarik pada adanya perubahan yangterus menerus di alam. Mereka mencari suatu asas atau prinsip yang tetaptinggal sama di belakang perubahan-perubahan yang tak henti-hentinyaitu. Thales mengatakan bahwa prinsip itu adalah air, Anaximandrosberpendapat to apeiron atau yang tak terbatas sedangkan Anaximenesmenunjuk udara. Thales juga berpendapat bahwa bumi terletak di atas air. Tentangbumi, Anaximandros mengatakan bahwa bumi persis berada di pusat jagat rayadengan jarak yang sama terhadap semua badan yang lain. Sedangkan mengenaikehidupan bahwa semua makhluk hidup berasal dari air dan bentuk hidup yangpertama adalah ikan. dan manusia pertama tumbuh dalam perutikan. Sementara Anaximenes dapat dikatakan sebagai pemikir pertama yangmengemukakan persamaan antara tubuh manusia dan jagat raya. Udara di alamsemesta ibarat jiwa yang dipupuk dengan pernapasan di dalam tubuh manusia. Filosof berikutnya yang perlu diperkenalkan adalahPythagoras. Ajaran-ajarannya yang pokok adalah pertama dikatakan bahwajiwa tidak dapat mati. Sesudah kematian manusia, jiwa pindah ke dalamhewan, dan setelah hewan itu mati jiwa itu pindah lagi danseterusnya. Tetapi dengan mensucikan dirinya, jiwa dapat selamat darireinkarnasi itu. Kedua dari penemuannya terhadap interval-interval utamadari tangga nada yang diekspresikan dengan perbandingan denganbilangan-bilangan, Pythagoras menyatakan bahwa suatu gejala fisis dikusaioleh hukum matematis. Bahkan katanya segala-galanya adalahbilangan. Ketiga mengenai kosmos, Pythagoras menyatakan untuk pertamakalinya, bahwa jagat raya bukanlah bumi melainkan Hestia (Api),sebagaimana perapian merupakan pusat dari sebuah rumah. Pada jaman Pythagoras ada Herakleitos Di kota Ephesos dan menyatakanbahwa api sebagai dasar segala sesuatu. Api adalah lambang perubahan,karena api menyebabkan kayu atau bahan apa saja berubah menjadi abusementara apinya sendiri tetap menjadi api. Herakleitos juga berpandanganbahwa di dalam dunia alamiah tidak sesuatupun yang tetap. Segala sesuatuyang ada sedang menjadi. Pernyataannya yang masyhur "Pantarhei kai udenmenei" yang artinya semuanya mengalir dan tidak ada sesuatupun yangtinggal tetap. Filosof pertama yang disebut sebagai peletak dasar metafisika adalahParmenides. Parmenides berpendapat bahwa yang ada ada, yang tidak adatidak ada. Konsekuensi dari pernyataan ini adalah yang ada 1) satu dantidak terbagi, 2) kekal, tidak mungkin ada perubahan, 3) sempurna, tidakbisa ditambah atau diambil darinya, 4) mengisi segala tempat, akibatnyatidak mungkin ada gerak sebagaimana klaim Herakleitos. Para filsuftersebut dikenal sebagai filsuf monisme yaitu pendirian bahwa realitasseluruhnya bersifat satu karena terdiri dari satu unsur saja. Para Filsuf berikut ini dikenal sebagai filsuf pluralis, karenapandangannya yang menyatakan bahwa realitas terdiri dari banyakunsur. Empedokles menyatakan bahwa realitas terdiri dari empat rizomata(akar) yaitu api, udara, tanah dan air. Perubahan-perubahan yang terjadidi alam dikendalikan oleh dua prinsip yaitu cinta (Philotes) dan benci(Neikos). Empedokles juga menerangkan bahwa pengenalan(manusia) berdasarkan prinsip yang sama mengenal yang sama. Pruralis yangberikutnya adalah Anaxagoras, yang mengatakan bahwa realitas adalahterdiri dari sejumlah tak terhingga spermata (benih). Berbeda dariEmpedokles yang mengatakan bahwa setiap unsur hanya memiliki kualitasnyasendiri seperti api adalah panas dan air adalah basah, Anaxagorasmengatakan bahwa segalanya terdapat dalam segalanya. Karena itu rambutdan kuku bisa tumbuh dari daging. Perubahan yang membuat benih-benihmenjadi kosmos hanya berupa satu prinsip yaitu Nus yang berarti roh ataurasio. Nus tidak tercampur dalam benih-benih dan Nus mengenal sertamengusai segala sesuatu. Karena itu, Anaxagoras dikatakan sebagai filsufpertama yang membedakan antara "yang ruhani" dan "yang jasmani". Pluralis Leukippos dan Demokritos juga disebut sebagai filsufatomis. Atomisme mengatakan bahwa realitas terdiri dari banyak unsur yangtak dapat dibagi-bagi lagi, karenanya unsur-unsur terakhir ini disebutatomos. Lebih lanjut dikatakan bahwa atom-atom dibedakan melalui tigacara: (seperti A dan N), urutannya (seperti AN dan NA) dan posisinya(seperti N dan Z). Jumlah atom tidak berhingga dan tidak mempunyaikualitas, sebagaimana pandangan Parmenides atom-atom tidak dijadikan dankekal. Tetapi Leukippos dan Demokritos menerima ruang kosong sehinggamemungkinkan adanya gerak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa realitasseluruhnya terdiri dari dua hal: yang penuh yaitu atom-atom dan yangkosong. Menurut Demokritos jiwa juga terdiri dari atom-atom. Menurutnyaproses pengenalan manusia tidak lain sebagai interaksi antar atom. Setiapbenda mengeluarkan eidola (gambaran-gambaran kecil yang terdiri dariatom-atom dan berbentuk sama seperti benda itu). Eidola ini masuk kedalam panca indra dan disalurkan kedalam jiwa yang juga terdiri dariatom-atom eidola. Kualitas-kualitas yang manis, panas, dingin dansebagainya, semua hanya berkuantitatif belaka. Atom jiwa bersentuhandengan atom licin menyebabkan rasa manis, persentuhan dengan atom kesatmenimbulkan rasa pahit sedangkan sentuhan dengan atom berkecepatan tinggimenyebabkan rasa panas, dan seterusnya. 3. Kaum Sofis dan Socrates
Filsafat dalam periode ini ditandai oleh ajarannya yang"membumi" dibandingkan ajaran-ajaran filsuf sebelumnya. Seperti dikatakanCicero --sastrawan Roma-- bahwa Socrates telah memindahkanfilsafat dari langit ke atas bumi. Maksudnya, filsuf pra-Socratesmengkonsentrasikan diri pada persoalan alam semesta sedangkan Socratesmengarahkan obyek penelitiannya pada manusia di atas bumi. Hal ini jugadiikuti oleh para sofis. Seperti telah disebutkan di depan, sofis(sophistes) mengalami kemerosotan makna. Sophistes digunakan untukmenyebut guru-guru yang berkeliling dari kota ke kota dan memainkan peranpenting dalam masyarakat. Dalam dialog Protagoras, Plato mengatakan bahwapara sofis merupakan pemilik warung yang menjual barang ruhani. Sofis pertama adalah Protagoras, menurutnya manusia ialah ukuransegala-galanya. Pandangan ini bisa disebut "relativisme" artinyakebenaran tergantung pada manusia. Berkaitan dengan relativisme ini makadiperlukan seni berdebat yang memungkinkan orang membuat argumen yangpaling lemah menjadi paling kuat. Ajarannya tentang negara mengatakanbahwa setiap negara mempunyai adat kebiasaan sendiri; seorang dewaberkunjung kepada manusia dan memberi anugerah --keinsyafan akan keadilandan aidos hormat pada orang lain-- yang memungkinkan manusia dapat hidupbersama. Filsuf berikutnya adalah Gorgias yang mempertahankan tigapendiriannya; 1) Tidak ada sesuatupun, 2) Seandainya sesutu tidak ada,maka ia tidak dapat dikenali, 3) Seandainya sesuatu dapat dikenali, makahal itu tidak bisa disampaikan kepada orang lain. Sofis Hippiasberpandangan bahwa Physis (kodrat) manusia merupakan dasar dari tingkahlaku manusia dan susunan masyarakat, bukannya undang-undang (nomos) karenaundang-undang sering kali memperkosa kodrat manusia. Sofis Prodikosmengatakan bahwa agama merupakan penemuan manusia. Sedangkan Kritiasberpendapat bahwa agama ditemukan oleh penguasa-penguasa negara yanglicik. Sebagaimana para sofis, Socrates memulai filsafatnya dengan bertitiktolak dari pengalaman keseharian dan kehidupan kongkret. Perbedaannyaterletak pada penolakan Socrates terhadap relatifisme yang pada umumnyadianut para sofis. Menurut Socrates tidak benar bahwa yang baik itu baikbagi warga negara Athena dan lain lagi bagi warga negara Sparta. Yang baikmempunyai nilai yang sama bagi semua manusia, dan harus dijunjung tinggioleh semua orang. Pendirinya yang terkenal adalah pandangannya yangmenyatakan bahwa keutamaan (arete) adalah pengetahuan, pandangan inikadang-kadang disebut intelektualisme etis. Dengan demikian Socratesmenciptakan suatu etika yang berlaku bagi semua manusia. Sedang ilmupengetahuan Socrates menemukan metode induksi dan memperkenalkandefinisi-definisi umum. 4. Plato.
Hampir semua karya Plato ditulis dalam bentuk dialog dan Socrates diberiperan yang dominan dalam dialog tersebut. Sekurang-kurangnya ada duaalasan mengapa Plato memilih yang begitu. Pertama, sifat karyanyaSocratik --Socrates berperan sentral-- dan diketahui bahwa Socrates tidakmengajar tetapi mengadakan tanya jawab dengan teman-temannya diAthena. Dengan demikian, karya plato dapat dipandang sebagai monumen bagisang guru yang dikaguminya. Kedua, berkaitan dengan anggapan platomengenai filsafat. Menurutya, filsafat pada intinya tidak lain daripadadialog, dan filsafat seolah-olah drama yang hidup, yang tidak pernahselasai tetapi harus dimulai kembali. Ada tiga ajaran pokok dari Plato yaitu tentang idea, jiwa dan prosesmengenal. Menurut Plato realitas terbagi menjadi dua yaitu inderawi yangselalu berubah dan dunia idea yang tidak pernah berubah. Idea merupakansesuatu yang obyektif, tidak diciptakan oleh pikiran dan justru sebaliknyapikiran tergantung pada idea-idea tersebut. Idea-idea berhubungan dengandunia melalui tiga cara; Idea hadir di dalam benda, idea-ideaberpartisipasi dalam kongkret, dan idea merupakan model atau contoh(paradigma) bagi benda konkret. Pembagian dunia ini pada gilirannya jugamemberikam dua pengenalan. Pertama pengenalan tentang idea; inilahpengenalan yang sebenarnya. Pengenalan yang dapat dicapai oleh rasio inidisebut episteme (pengetahuan) dan bersifat, teguh, jelas, dan tidakberubah. Dengan demikian Plato menolak relatifisme kaum sofis. Kedua,pengenalan tentang benda-benda disebut doxa (pendapat), dan bersifat tidaktetap dan tidak pasti; pengenalan ini dapat dicapai dengan pancaindera. Dengan dua dunianya ini juga Plato bisa mendamaikan persoalanbesar filsafat pra-socratik yaitu pandangan panta rhei-nya Herakleitos danpandangan yang ada-ada-nya Parmenides. Keduanya benar, dunia inderawimemang selalu berubah sedangkan dunia idea tidak pernah berubah dan abadi. Memang jiwa Plato berpendapat bahwa jika itu baka, lantaran terdapatkesamaan antara jiwa dan idea. Lebih lanjut dikatakan bahwa jiwa sudah adasebelum hidup di bumi. Sebelum bersatu dengan badan, jiwa sudah mengalamipra eksistensi dimana ia memandang idea-idea. Berdasarkan pandangannyaini, Plato lebih lanjut berteori bahwa pengenalan pada dasarnya tidak lainadalah pengingatan (anamnenis) terhadap idea-idea yang telah dilihat padawaktu pra-eksistansi. Ajaran Plato tentang jiwa manusia ini bisa disebutpenjara. Plato juga mengatakan, sebagaimana manusia, jagat raya jugamemiliki jiwa dan jiwa dunia diciptakan sebelum jiwa-jiwa manusia. Plato juga membuat uraian tentang negara. Tetapi jasanya terbesaradalah usahanya membuka sekolah yang bertujuan ilmiah. Sekolahnya diberinama "Akademia" yang paling didedikasikan kepada pahlawan yang bernamaAkademos. Mata pelajaran yang paling diperhatikan adalah ilmupasti. Menurut cerita tradisi, di pintu masuk akademia terdapattulisan; "yang belum mempelajari matematika janganlah masuk di sini". 5. Aristoteles.
Ia berpendapat bahwa seorang tidak dapat mengetahui suatu obyek jika iatidak dapat mengatakan pengetahuan itu pada orang lain. Barangkali denganpandangannya yang seperti ini jumlah karyanya sangat banyak bisadijelaskan. Spektrum pengetahuan yang diminati oleh Aristoteles luassekali, barangkali seluas lapangan pengetahuan itu sendiri. Aristoteles berpendapat bahwa logika tidak termasuk ilmu pengetahuantersendiri, tetapi mendahului ilmu pengetahuan sebagai persiapan berfikirsecara ilmiah. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, logika diuraikansecara sistematis. Tidak dapat dibantah bahwa logika Aristotelesmemainkan peranan penting dalam sejarah intelektual manusia; tidaklahberlebihan bila Immanuel Kant mengatakan bahwa sejak Aristoteles logikatidak maju selangkahpun. Mengenai pengetahuan, Aristoteles mengatakan bahwa pengetahuan dapatdihasilkan melalui jalan induksi dan jalan deduksi, Induksi mengandalkanpanca indera yang "lemah", sedangkan deduksi lepas dari pengetahuaninderawi. Karena itu dalam logikanya Aristoteles sangat banyak memberitempat pada deduksi yang dipandangnya sebagai jalan sempurna menujupengetahuan baru. Salah satu cara Aristoteles mempraktekkan deduksi adalahSyllogismos (silogosme). a. Fisika Di dalam fisikanya, Aristoteles mempelajari dan membagi gerak(kinetis) menjadi dua; gerak spontan dan gerak karena kekerasan. Gerakspontan yang diartikan sebagai perubahan secara umum dikelompokkanmenjadi gerak subsitusional yakni sesuatu menjadi sesuatu yang lainseperti seekor anjing mati dan gerak aksidental yakni perubahan yangmenyangkut salah satu aspek saja. Gerak aksidental ini berlangsung melaluitiga cara; yaitu gerak lokal seperti meja pindah dari satu tempat ketempat lain, gerak kualitatif seperti daun hijau menjadi kuning, dan gerakkuantitatif seperti pohon tumbuh membesar. Dalam setiap gerak ada1) keadaan terdahulu, 2) keadaan baru, dan 3) substratum yangtetap. Sebagai contoh air dingin menjadi panas; dengan dingin sebagaikeadaan terlebih dahulu, panas sebagai keadaan baru dan air sebagaisubstratum. Analisa gerak ini menuntut kita membedakan antara aktus danpotensi. Dalam fase pertama panas menjadi potensi air dan pada fase keduapanas manjadi aktus. Aristoteles juga mengintrodusir pengertian bentuk(morphe atau eidos) dan materi (hyle) ke dalam analisa geraknya. Dalamcontoh air dingin menjadi panas, air sebagai hyle dan dingin serta panassebagai morphe. Aristoteles berpendapat behwa setiap kejadian mempunyai empat sebabyang harus disebut. Keempat sebab tersebut adalah penyebab efisien sebagaisumber kejadian, penyebab final sebagai tujuan atau arah kejadian,penyebab material sebagai bahan tempat kejadian tempat berlangsung danpenyebab formal sebagai bentuk menyusun bahan. Keempat kejadian iniberlaku untuk semua kejadian alamiah maupun yang disebabkan oleh manusia. Aristoteles juga membicarakan phisis sebagai prinsip perkembangan yangterdapat dalam semua benda alamiah. Semua benda mempunyai sumber gerakatau diam dalam dirinya sendiri. Pohon kecil tumbuh besar karenaphisisnya, pohon tetap tinggal pohon berkat phisis ataukodratnya. Mengenai alam, Aristoteles berpendirian bahwa dunia inibergantung pada tujuan (telos) itu. Ia mengatakan "Alam tidak membuatsesuatupun dengan sia-sia dan tidak membuat sesuatu yang berlebihan", ataukatanya lagi: "Alam berindak seolah-olah ia mengetahui konsekuensiperbuatannya". Teologi ini mencakup juga alam yang tidak hidup yangterdiri dari empat anasir api, udara, air dan tanah. Aristotelesmengatakan bahwa setiap anasir menuju ketempat kodratinya (locusnaturalis). Berkaitan dengan jagat raya Aristoteles mengatakan bahwa kosmosterdiri dari dua wilayah yaitu wilayah sublunar (di bawah bulan) danwilayah yang meliputi bulan, planet-planet dan bintang-bintang. Jagat rayaberbentuk bola dan terbatas, tetapi tidak mempunyai permulaan dankekal. Badan-badan jagat raya diluar bumi semua terdiri dari anasir kelimayaitu ether yang tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat berubah menjadianasir lain. Gerak kodrati anasir ini adalah melingkar. Berkaitan denganjagat raya ini Aristoteles mempunyai pandangan yang masyhur mengenaipenggerak pertama yang tidak digerakkan. b. Psikologi Menurut Aristoteles jiwa dan badan dipandang sebagai dua aspek darisatu substansi. Badan adalah materi dan jiwa dalam bentuk danmasing-masing berperan sebagai potensi dan aktus. Pada manusia, jiwa dantumbuh merupakan dua aspek dari substansi yang sama yaknimanusia. Anggapan ini mempunyai konsekuensi bahwa jiwa tidak kekal karenajiwa tidak dapat hidup tanpa materi. Potensi dan aktus juga mempunyai dalam pengenalan inderawi. kitamenerima bentuk tanpa materi. Pengenalan inderawi tidak lain adalahperalihan dari potensi ke aktus suatu organ tubuh dari aktusobyek. Sebagaimana proses pengenalan inderawi dalam pengenalan rasionalbentuk tepatnya bentuk intelektual diterima oleh rasio. Bentuk intelektualialah bentuk hakikat atau esensi suatu benda. Fungsi rasio dibagi menjadidua macam yaitu rasio pasif (nus pathetikos) yang menerima esensi danrasio aktif (nus poitikos) yang "membentuk" esensi. c. Metafisika Ta meta ta physica berarti hal-hal sesudah hak-hal fisis. Metafisikamerupakan pengetahuan yang semata-mata berkaitan dengan tuhan dan fenomenayang terpisah dari alam. Di dalam Metaphysica-nya Aristoteles membahasPenggerak Utama. Gerak utama di jagat raya tidak mempunyai permulaanmaupun penghabisan. Karena setiap sesuatu yang bergerak, digerakkan olehsesuatu yang lain perlulah menerima satu Penggerak Pertama yangmenyebabkan gerak itu, tetapi ia sendiri tidak digerakkan. Penggerak inisama sekali lepas dari materi, karena segalanya yang mempunyai meterimempunyai potensi untuk bergerak. Allah sebagai Penggerak Pertama tidakmempunyai potensi apapun juga dan Allah harus dianggap sebagai aktusmurni. Allah bersifat immaterial atau tak badani, Ia harus disamakandengan kesadaran atau pemikirannya. Karena itu aktifitas-Nya tidak lainadalah berpikir saja dan Allah merupakan pemikiran yang memandangpemikirannya. Allah sebagai penyebab final dari gerak jagat rayaini; segala sesuatu pengejar penggerak yang sempurna dan Ia menggerakkankarena dicintai. Ajaran lain dari Aristoteles adalah tentang filsafat praktis yaituetika dan politika. Lanjut di sini. Dalam filsafat, Aristoteles disebutsebagai tokoh madzhab peripatis (peripatos, berjalan-jalan) yangmenyadarkan diri pada deduksi untuk memperoleh kebijaksanaan. Sedangkangurunya, Plato merupakan tokoh madzhab illuminasionis yang jugamengandalkan jalan hati, asketisme dan penyucian jiwa dalam menyingkaprealitas. Pengertian filsafat menurut para ahli
Pudjo Sumedi AS., Drs.,M.Ed. dan Mustakim, S.Pd.,MM,
Istilah dari filsafat berasal bahasa Yunani : ”philosophia”. Seiring perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti : ”philosophic” dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis; “philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia” dalam bahasa Latin; dan “falsafah” dalam bahasa Arab.
Plato
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.
Plato ( 428 -348 SM )
Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.
Aristoteles
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
Al Farabi
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
Aristoteles ( (384 – 322 SM)
Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
Cicero ( (106 – 43 SM )
Filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
Johann Gotlich Fickte (1762-1814 )
Filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
Paul Nartorp (1854 – 1924 )
Filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .
Imanuel Kant ( 1724 – 1804 )
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.
- Apakah yang dapat kita kerjakan ?(jawabannya metafisika )
- Apakah yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya Etika )
- Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya Agama )
- Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi )
Notonegoro
Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.
Driyakarya
Filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang penghabisan “.
Sidi Gazalba
Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.
Harold H. Titus (1979 )
Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi;
Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan;
Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep );
Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.
Hasbullah Bakry
Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.
Prof. Mr.Mumahamd Yamin
Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
Prof.Dr.Ismaun, M.Pd.
Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati.
Bertrand Russel
Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.
